Logo voc

Perlawanan Rakyat Terhadap VOC

  • Awal Kedatangan Belanda

    Awal Kedatangan Belanda
    Belanda tiba di Nusantara pertama kali pada tahun 1596 Rombongan yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini berhasil mendarat di Banten. Namun, kedatangan Belanda tidak disambut baikoleh warga setempat karena tidak bisa menghormati masyarakat setempat.
  • Keberhasilan Belanda Menjalin Hubungan Baik

    Keberhasilan Belanda Menjalin Hubungan Baik
    Pada 1598 rombongan ekspedisi Belanda kembali tiba di Banten di bawah pimpinan Jacob van Neck. Pemimpin ini lebih pandai berdiplomasi sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat setempat. Rombongan ini bahkan diizinkan mendirikan kantor dagang setelah memberikan jaminan sejumlah uang.
  • Berdirinya VOC

    Berdirinya VOC
    Untuk melindungi perdagangan Belanda di kawasan Samudra Hindia dan untuk membantu kerajaan berperang melawan Spanyol yang menjajah Belanda, dibentuklah Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) sebagai perserikatan dagang Belanda. Setelah berhasil memonopoli perdagangan rempah, menguasai Batavia dan sebagian Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi awal dari kolonialisme Belanda di Nusantara.
  • Perlawanan Rakyat Mataram Pertama

    Perlawanan Rakyat Mataram Pertama
    Serangan dipimpin oleh Tumenggung Bareksa sebagai panglima perang. Pada 22 Agustus 1628 pasukan Mataram berhasil mendarat di Marunda. Pasukan Mataram membendung Sungai Ciliwung agar benteng VOC kekurangan air. Strategi ini sempat menyebabkan pasukan VOC kekurangan air dan terjangkit wabah penyakit kolera. Serangan Mataram akhirnya menuai kekalahan karena pasukan Mataram kelelahan dan kalah dalam persenjataan.
  • Perlawanan Rakyat Mataram Kedua

    Perlawanan Rakyat Mataram Kedua
    Sultan Agung menyusun strategi dengan belajar dari kekalahan pertama. Dalam serangan ini pasukan Mataram berhasil menghancurkan benteng Hollandia dan menerobos masuk Batavia. Akan tetapi, kapal perang VOC berhasil membakar lumbung makanan pasukan Mataram di Cirebon dan Tegal. Serangan kedua juga gagal karena pasukan Mataram kekurangan bahan makanan.
  • Perlawanan Rakyat Makassar (1)

    Perlawanan Rakyat Makassar (1)
    VOC melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan keinginan perdagangan rempah-rempah di Makassar. Upaya pertama VOC dilakukan dengan memonopoli menyerang Pelabuhan Somba Opu. Pada 1634 VOC memblokade Pelabuhan Somba Opu. Akan tetapi, usaha ini gagal karena kapal Makassar berukuran kecil sehingga dengan gesit mencari jalur baru.
  • Period: to

    Perlawanan Rakyat Maluku

    Pada 1635-1646 VOC harus menghadapi serangan sporadis dari rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi. Perlawanan ini meluas hingga Ambon.
  • Perlawanan Rakyat Maluku (1)

    Perlawanan Rakyat Maluku (1)
    Pada 1650 rakyat Ternate di bawah pimpinan Kecili Said melakukan perlawanan terhadap VOC. Serangan-serangan tersebut berhasil dipatahkan karena VOC memiliki persenjataan yang lebih canggih.
  • Perlawanan Rakyat Makassar (2)

    Perlawanan Rakyat Makassar (2)
    Pada 1654 VOC kembali menyerang Makassar. Penyerangan VOC ini juga mengalami kegagalan karena rakyat Makassar memberikan perlawanan sengit di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin.
  • Perlawanan Rakyat Banten (1)

    Perlawanan Rakyat Banten (1)
    Sultan Ageng Tirtayasa mengirim beberapa pasukan untuk mengganggu kapal dagang VOC dan mengganggu daerah kekuasaan VOC di Batavia. Rakyat Banten juga merusak perkebunan tebu milik VOC. Pada 1659 Kerajaan Banten menyerang VOC. Akan tetapi, VOC tidak dapat berbuat banyak karena pada saat itu VOC harus menghadapi pemberontakan Trunojoyo di Mataram.
  • Perlawanan Rakyat Makassar (3)

    Perlawanan Rakyat Makassar (3)
    Pada 1666 VOC mengerahkan armada yang besar untuk menaklukkan Makassar. Perlawanan antara rakyat Makassar dan VOC berlangsung sengit. Dalam perlawanan tersebut, VOC melancarkan taktik devide et impera. Taktik tersebut dijalankan VOC dengan cara menjalin kerja sama dengan seorang Pangeran Bugis bernama Aru Palaka. Tujuan Aru Palaka membantu VOC dalam perang tersebut adalah membebas kan Kerajaan Bone dari kekuasaan Makassar.
  • Perlawanan Rakyat Makassar (4)

    Perlawanan Rakyat Makassar (4)
    Pasukan Aru Palaka pun berhasil menguasai benteng pertahanan Gowa-Tallo di Barombang. Kemenangan Aru Palaka sekaligus menandai kemenangan VOC. Selanjutnya, VOC memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667.
  • Perlawanan Rakyat Banten (2)

    Perlawanan Rakyat Banten (2)
    Pada 1671 Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Sultan Haji sebagai raja pembantu. Sebagai raja pembantu, Sultan Haji bertugas terhadap urusan dalam negeri Banten. Sementara itu, Sultan Ageng Tirtayasa dan Pangeran Arya Purbaya bertanggung jawab atas urusan luar negeri Banten. Pemisahan kekuasaan ini dimanfaatkan VOC untuk menerapkan politik devide et impera.
  • Perlawanan Rakyat Maluku (2)

    Perlawanan Rakyat Maluku (2)
    Pada 1680 Sultan Nuku memimpin perlawanan rakyat Tidore karena VOC ikut mencampuri suksesi di Kerajaan Tidore dengan mengangkat Putra Alam sebagai sultan. Dalam perlawanannya, pasukan Sultan Nuku mendapat bantuan dan dukungan. Dengan seluruh dukungan dan serangan yang bertubi-tubi, penyerangan tersebut akhirnya berhasil mengembalikan kekuasaan Tidore.
  • Perlawanan Rakyat Banten (3)

    Perlawanan Rakyat Banten (3)
    VOC bersedia membantu Sultan Haji dengan beberapa syarat. Syarat yang diajukan VOC tersebut disetujui oleh Sultan Haji. Persetujuan tersebut menyebabkan perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. Pada 1681 VOC atas nama Sultan Haji berhasil merebut kekuasaan Banten. Sultan Haji menjadi Sultan Banten yang berkedudukan di istana Surosowan.
  • Perlawanan Rakyat Banten (4)

    Perlawanan Rakyat Banten (4)
    Pada 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mengepung istana Surosowan. Sultan Haji yang terdesak segera meminta bantuan VOC. Dengan bantuan tentara VOC, Sultan AgengTirtayasa dapat dipukul mundur dan terdesak bantuan VOC. Dengan hingga ke benteng Tirtayasa. Benteng Tirtayasa juga dikepung oleh VOC. Meskipun demikian, Sultan Ageng Tirtayasa dan Pangeran Arya Purbaya berhasil meloloskan diri.
  • Perlawanan Rakyat Banten (5)

    Perlawanan Rakyat Banten (5)
    Sultan Ageng Tirtayasa bersama dengan Pangeran Arya Purbaya terus melakukan serangan secara gerilya terhadap VOC dan Sultan Haji. Akan tetapi, pada 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan ditawan di Batavia hingga wafat pada 1692. Dalam perkembangannya, Banten hanya menjadi bayang-bayang VOC.
  • Perlawanan Rakyat Tionghoa

    Perlawanan Rakyat Tionghoa
    Pada 9 Oktober 1740 para serdadu VOC melakukan perampokan dan pembersihan etnik Tionghoa. Etnik Tionghoa berusaha meninggalkan Batavia. Sekira seribu orang bertemu di Pati, sebuah kota kecil di pantai utara Jawa Tengah. Mereka bergabung dengan komunitas Tionghoa di Semarang dan mengepung benteng VOC di kota itu. Selain itu, mereka menyerang pertahanan VOC di Rembang. Serangan etnik Tionghoa ini mendapat dukungan dari para bupati di kota-kota pesisir utara Jawa yang merasa dirugikan oleh VOC.
  • Perlawanan Rakyat Riau (1)

    Perlawanan Rakyat Riau (1)
    Pada 1751 perang berkobar antara Kerajaan Siak melawan VOC. Sebagai strategi menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusaha melakukan blokade ekonomi dengan memutus jalur perdagangan menuju Siak. Upaya tersebut dilakukan VOC dengan cara membangun benteng-benteng pertahanan di sepanjang jalur pelayaran menuju Sungai Siak. Kapal-kapal dagang yang akan menuju Sungai Siak ditahan VOC di benteng-benteng tersebut. Akibatnya, perdagangan di Siak menjadi sepi dan perekonomian kerajaan terganggu.
  • Perlawanan Rakyat Riau (2)

    Perlawanan Rakyat Riau (2)
    Pada 1752-1753 terjadi pertempuran antara pasukan Siak dan VOC di Pulau Guntung. Siak mempersiapkan kapal dengan persenjataan lengkap untuk menghancurkan pertahanan VOC. Meskipun demikian, pertahanan VOC di Pulau Guntung menyebabkan pasukan Siak kewalahan. Pasukan Siak kesulitan menembus benteng pertahanan VOC yang dilengkapi dengan meriam besar. Untuk menghadapi serangan Siak, VOC mendatangkan bantuan kekuatan yang terdiri atas orang-orang Tionghoa yang menyebabkan Siak harus mundur.
  • Perlawanan Rakyat Riau (3)

    Perlawanan Rakyat Riau (3)
    Sultan Siak berpura-pura berdamai dengan VOC (siasat hadiah sultan) yang dilakukan di loji Pulau Guntung. Sultan Siak dipaksa tunduk kepada VOC. Sesuai rencana, Sultan Siak memberikan isyarat kepada pasukan Siak yang telah mengepung loji itu. Pasukan Siak segera menyerang pasukan VOC di loji. Pasukan Siak membakar seluruh bangunan loji. Keberhasilan tersebut belum mampu mengusir VOC dari Siak. Akhirnya, pada 1858 Siak tunduk kepada VOC yang ditandai dengan penandatanganan Traktat Siak.