Perlawanan Rakyat Terhadap VOC

  • 1751 BCE

    Perlawanan Rakyat Riau

    Perlawanan Rakyat Riau
    Perlawanan rakyat Riau terhadap kekuasaan Bangsa Barat adalah perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Riau untuk menyerang VOC . Hal ini dikarenakan VOC mulai menanamkan devide et empera di Riau. Perang antara VOC dan Siak kembali berlanjut pada tahun 1751 yang dipimpin oleh Muhammad Abdul Jalil. Pasukan Siak menyerang pulau Guntung dengan kapal perang ''Harimau Buas'' pada tahun 1752-1753.
  • 1602 BCE

    Latar Belakang Perlawanan terhadap VOC

    Latar Belakang Perlawanan terhadap VOC
    Kerajaan Belanda membentuk organisasi VOC (Persekutuan Dagang Hindia Timur). Pada mulanya VOC hanya mengurusi perdagangan Belanda di wilayah Hindia Timur. Dalam Perkembangannya, VOC bertindak layaknya sebuah negara. VOC menerapkan praktik monopoli perdagangan sehingga berhasil mengendalikan aktivitas perdagangan di wilayah Kepulauan Indonesia. Tindakan tersebut mendorong munculnya perlawanan rakyat di berbagai wilayah Kepulauan Indonesia.
  • Perlawanan Rakyat Mataram

    Perlawanan Rakyat Mataram
    Sultan Agung adalah raja ketiga Mataram yang berkuasa untuk periode 1613-1645. Konflik pertama antara Mataram dan VOC pada 8 November 1618. Sultan Agung menyerang VOC sebanyak dua kali. Serangan pertama Sultan Agung terhadap VOC pada 22 Agustus 1628 , yang dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa. Serangan Kedua terjadi pada 1629, yang dipimpin oleh Kiai Adipati Juminah, KA Puger, dan KA Purabaya. Lalu Sultan Agung wafat pada 1645, Mataram pun jatuh ke tangan VOC.
  • Perlawanan Rakyat Maluku

    Perlawanan Rakyat Maluku
    Kemenangan Sultan Baabullah dalam perlawanan menghadapi Portugis menyebabkan Portugis memindahkan markasnya ke Ambon. Meskipun demikian, keberadaan Portugis di Ambon tidak berlangsung lama. Dalam perkembangannya, keberadaan VOC di Maluku mendapat perlawanan dari rakyat setempat. Perlawanan tersebut terjadi karena VOC menerapkan praktik monopoli perdagangan rempah rempah disertai pelayaran hongi dan pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah agar harganya tetap tinggi (ekstirpasi).
  • Perlawanan Rakyat Banten

    Perlawanan Rakyat Banten
    Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC yang dipimpin oleh Kakiali dan Talukabesi pada 1635-1646. Meski perlawanan tersebut dapat dipadamkan oleh VOC dengan cepat, hal itu tetap menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam dijajah. Kemudian pada 1650, Saidi mempimpin perlawanan rakyat Maluku. Perlawanan terhadap VOC juga terjadi di Tidore, dengan dipimpin oleh Sultan Nuku.
    1656.
  • Perlawanan Rakyat Makassar

    Perlawanan Rakyat Makassar
    Perlawanan rakyat Makasar terhadap VOC yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa. Saat terjadi antara Arung Palaka dari Kerajaan Bone dengan raja Gowa, VOC langsung memanfaatkan kesempatan itu. VOC berhasil memanfaatkan Arung Palaka untuk menyerang Gowa pada 1666. Pada akhirnya, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa dipaksa untuk perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.