60e87fee1f5b2

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis dan Spanyol

  • 1511

    Awal Kedatangan Bangsa Portugis

    Pada tahun 1511, Portugis melakukan perjalanan menuju Indonesia bagian timur untuk mencari rempah-rempah dan berhasil merebut wilayah Malaka. Kemudian, mereka mulai mengalihkan perhatiannya ke wilayah Maluku, sebab kala itu memang daerah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di Nusantara.
  • 1512

    Kedatangan Bangsa Portugis dan Spanyol

    Pada tahun 1512, bangsa Portugis datang ke Maluku bersamaan dengan bangsa Spanyol hingga muncullah persaingan. Bangsa Spanyol diterima dengan baik oleh Kerajaan Tidore. Saat itu, kehadiran bangsa Spanyol di Tidore justru diprotes oleh bangsa Portugis karena dianggap telah melanggar Perjanjian Tordesillas (1494). Dua bangsa Eropa tersebut melakukan peperangan. Bangsa Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan bangsa Spanyol. Untuk menyelesaikan perselisihan itu, dibentuklah Perjanjian Saragosa.
  • 1512

    Awal Ekspedisi Portugis ke Maluku

    Pada akhir tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan sebuah ekspedisi ke daerah Maluku dan sekitarnya, antara lain di Kepulauan Aru, Ambon, dan Banda. Lalu, ekspedisi kedua diarahkan menuju ke Ternate dan Tidore, yang kala itu bangsa Portugis diterima oleh masyarakat secara ramah.
  • 1519

    Perlawanan Rakyat Hitu

    Perlawanan mulai dilancarkan pada 1520 dan berlanjut pada 1525, di mana pihak Portugis menderita kekalahan. Delapan tahun berikutnya, Portugis mencoba memengaruhi Hatiwe di Hitu bagian selatan, untuk menyerang Hitu. Namun, sebelum rencana itu terlaksana, pasukan Hitu bersama pasukan bantuan dari Jepara menyerang Hatiwe terlebih dulu. Dalam pertempuran ini, pihak Portugis kembali menderita kekalahan di mana pasukannya banyak yang tewas dan senjatanya dirampas oleh pejuang Hitu.
  • 1537

    Akhir Perlawanan Rakyat Hitu

    Pada 1537 dan 1570, pasukan Hitu dan Portugis kembali terlibat dalam pertempuran sengit. Setelah sempat terdesak oleh kekuatan Portugis, Hitu akhirnya mampu mengusir Portugis pada 1574 M, dibantu oleh pasukan dari Seram Barat.
  • 1565

    Perlawanan Rakyat Ternate dan Tidore

    Di Ternate, salah satu tokoh perlawanan yang paling terkenal adalah Sultan Khairun, yang mulai melakukan serangan pada 1565. Sultan Khairun terus menggempur benteng-benteng Portugis hingga membuat kedudukannya terdesak. Menghadapi situasi itu, Portugis menangkap dan mengasingkan Sultan Khairun di sebuah benteng.
  • 1570

    Akhir Perlawanan Rakyat Maluku

    Pada 1570, Sultan Khairun ditipu dan dengan diam-diam dibunuh di Benteng Sao Paolo dengan dalih untuk berunding. Sultan Baabullah segera mengepung Benteng Sao Paolo dan mengirimkan armadanya ke Ambon. Strategi yang dilakukan oleh Sultan Baabullah ini efektif membuat bangsa Portugis menyerah dan angkat kaki dari Ternate pada 1577. Setelah menghadapi perlawanan yang tidak kalah sengit dari rakyat Maluku Tengah, pada 1605 Portugis akhirnya meninggalkan Maluku dan menetap Pulau Timor hingga 1975.