-
Peristiwa 10 November 1945
Peristiwa ini terjadi karena adanya provokasi sekutu terhadap masyarakat Surabaya dengan pemberian ultimatum. Hal ini menyebabkan pemuda-pemuda Surabaya untuk memberontak. Tak hanya prokovasi sekutu, peristiwa ini juga disebabkan karena terjadinya pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato atau yang sekarang dikenal sebagai Hotel Majapahit. Peristiwa ini meningkatkan jiwa nasionalisme Indonesia, di sisi lainnya, peristiwa ini menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. -
Perjanjian Linggarjati
Karena adanya desakan terhadap Belanda untuk menyelesaikan perselisihan dengan Indonesia, diadakan perundingan di Linggarjati, yaitu kota yang berada di dekat Cirebon. Dari perjanjian ini, Walaupun terjadi konsolidasi, wilayah Indonesia yang diakui hanya meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera. Lebih dari itu, Belanda masih memiliki tujuan untuk menjajah Indonesia. Di sisi lainnya, Indonesia mendapatkan simpati dari dunia internasional. -
Period: to
Agresi Militer I
Agresi Militer I yang diadakan di Jawa dan Sumatera bermula dari perbedaan penafsiran terhadap hasil perundingan Linggarjati. Indonesia ingin menjadi negara kesatuan, tetapi Belanda menafsirkan bahwa Indonesia adalah negara federal. Agresi Militer I menyebabkan 150.000+ korban jiwa di pihak Indonesia. Tak hanya itu, Belanda sempat menguasai perekonomian Indonesia. Dari sisi lainnya, negara internasional lebih menghargai Indonesia dan pasukan Belanda ditarik dari wilayah Republik Indonesia. -
Period: to
Perjanjian Renville
Perjanjian ini diadakan di USS Renville, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perjanjian ini dilakukan untuk mencegah persengketan wilayah/kedaulatan. Penandatanganan perjanjian diadakan pada 17 Januari 1948. Dari perjanjian ini, Belanda membuat negara federal tanpa pemungutan suara, jadi Indonesia tidak memiliki kedaulatan yang penuh. Dari sisi lainnya, diadakan gencatan senjata. -
Agresi Militer II
Belanda melakukan gerakan ini dengan tujuan untuk menguasai Jogjakarta. Alhasil, pejabat-pejabat, presiden, dan wakil presiden diasingkan ke pulau Bangka. Lalu, Belanda melakukan propaganda bahwa TNI sudah hancur. Karena peristiwa ini, pusat pemerintahan dialihkan ke Bukittinggi dan TNI menunjukkan eksistensinya untuk mempertahankan Indonesia dari adanya perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman. -
Period: to
Konferensi New Delhi
Dalam konferensi yang diadakan di India ini, negara Indonesia diwakili oleh Dr. Sudarsono. Dari konferensi ini, ada resolusi permasalahan Indonesia yang diajukan ke PBB. Resolusi-resolusinya adalah pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Jogjakarta, penyerahan kedaulatan kepada pemerintahan Indonesia Serikat, dan penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia. -
Serangan Umum Jogjakarta
TNI melakukan serangan ini sebagai pukulan balik ke Belanda setelah Agresi Militer II. Serangan Umum Jogjakarta membuktikan ke dunia Internasional bahwa propaganda bahwa TNI sudah hancur merupakan kebohongan. Dari serangan ini, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, TNI memperkuat, posisi Jogjakarta berkembang, dan peristiwa ini digunakan sebagai dasar diplomasi mengenai persoalan Indonesia ke forum PBB. -
Period: to
Konferensi Roem Royen
Konferensi ini diadakan di Hotel Des Indes, Jakarta. Alasan terjadinya konferensi ini adalah serangan Belanda setelah proklamasi dan tokoh-tokoh pemerintahan yang ditangkap setelah Agresi Militer II. Karena konferensi ini, tempat pemerintahan Indonesia berpindah ke Jogjakarta (pada tanggal 1 Agustus 1949). -
Period: to
Konferensi Inter Indonesia
Konferensi ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu Jogjakarta dan Jakarta. Dari konferensi ini, Indonesia Serikat berganti nama menjadi Republik Indonesia Serikat, dengan bendera merah putih, bahasa nasional Bahasa Indonesia, lagu nasional Indonesia Raya, dan hari raya kemerdekaan 17 Agustus. -
Period: to
Konferensi Meja Bundar
Konferensi yang dilakukan di Den Haag dan Amsterdam diadakan karena kegagalan konferensi-konferensi sebelumnya. Penandatanganan terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Dari konferensi ini, Belanda mengakui kemerdekaan Republik Indonesia Serikat. Akan tetapi, Indonesia harus membayar hutang Belanda dan Papua belum dibebaskan sampai Desember 1949.