Peristiwa Setelah Kemerdekaan Indonesia

  • Kemerdakaan Indonesia

    Kemerdakaan Indonesia
    Pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari paling bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno. Dihadiri oleh para tokoh pergerakan kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan buah hasil dari perjuangan para pahlawan dan tokoh penting demi kemerdekaan Indonesia.
  • Pembentukan Komite Nasional, PNI, dan BKR.

     Pembentukan Komite Nasional, PNI, dan BKR.
    Pada tanggal 22 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melakukan sidang yang ke-3. Pada sidang yang ketiga ini PPKI memiliki agenda utama yaitu membicarakan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan pembentukan Badan Keamanan Rakyat. Sidang PPKI ini ditujukan untuk melengkapi kelengkapan negara yang sudah dibahasa pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 dan dilanjutkan dengan Sidang PPKI II tanggal 19 Agustus 1945.
  • Pekik Perjuangan "Merdeka"

    Pekik Perjuangan "Merdeka"
    PASCAPROKLAMASI kemerdekaan 17 Agustus 1945, setiap kali orang bertemu pasti akan mengucapkan salam “Merdeka”. Bahkan, pekik perjuangan “Merdeka” ditetapkan Maklumat Pemerintahan tanggal 31 Agustus 1945 sebagai salam nasional, yang berlaku mulai 1 September 1945. Caranya ialah dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”.
  • Pembentukan Kabinet RI I.

    Pembentukan Kabinet RI I.
    Bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telah menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara. Dan telah mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Presiden Republik Indonesia. Perjuangan berikutnya untuk mewujudkan kehidupan konstitusional maka pada tanggal 2 September 1945 Presiden membentuk Kabinet yang pertama, terdiri dari 16 Menteri.
  • Pernyataan negeri Yogyakarta Hadiningrat sebagai daerah istimewa dalam negara RI.

    Pernyataan negeri Yogyakarta Hadiningrat sebagai daerah istimewa dalam negara RI.
    Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman mengambil sikap yang jelas terkait berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sikap ini dikukuhkan dalam amanat Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII pada 5 Maret 1945, tepat 72 tahun yang lalu. Pernyataan tersebut kemudian disusul dengan maklumat resmi berisi pernyataan penggabungan diri Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alam dengan Indonesia.
  • Rapat Raksasa di lapangan IKADA Jakarta dan insiden Hotel Yamato.

    Rapat Raksasa di lapangan IKADA Jakarta dan insiden Hotel Yamato.
    70 tahun yang lampau, terlecut dua peristiwa monumental yang jadi bagian penting sejarah republik ini. 19 September 1945, terjadi dua momen penting, baik di Jakarta dan ujung timur pulau Jawa, Surabaya. Jika di Jakarta digelar rapat raksasa di lapangan Ikada (sekarang Gambir), di Kota Surabaya terjadi peristiwa yang tak kalah heroik, yakni insiden yang dikenal sebagai insiden perobekan bendera di Hotel Yamato.
  • Pertempuran lima hari di Semarang

     Pertempuran lima hari di Semarang
    Keadaan kota Semarang beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, situasinya agak berbeda dari kota-kota lain. Hal ini karena beberapa sebab, penyerahan senjata itu gagal. Bahkan terjadi malapetaka besar di kota Semarang, yaitu meletusnya pertempuran yang disebut “Pertempuran 5 Hari” di kota Semarang.
  • Pertempuan 10 Nopember 1945

    Pertempuan 10 Nopember 1945
    Pada tanggal 10 Nopember 1945 terjadi pertempuran hebat di Surabaya antara pemuda Surabaya dan Pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S Mallaby. Pertempuran tersebut berawal dari tindakan sekutu memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan semua senjata. Bung Tomo yang membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo. Dalam pertempuran itu ribuan rakyat Surabaya gugur di medan perang. 10 Nopember kemudian ditetapkan sebagai hari pahlawan.
  • Agresi Militer Belanda 1

    Agresi Militer Belanda 1
    Agresi Militer Belanda 1 mulai pada tangal 21 Juli 1947. Hubungan Indonesia- Belanda setelah perundingan Linggarjati semakin memburuk. Belanda menganggap perundingan linggarjati hanya alat untuk mendatangkan pasukan yang lebih banyak dari negaraya. Setelah merasa cukup kuat, Belanda kembali menghancurkan Republik Indonesia dengan kekuatan sejanta.
  • Perundingan Renvile

    Perundingan Renvile
    Perundingan Renvile yang berlangsung dari 8 Desember 1947 sampai dengan tanggal 17 Januari 1948. Delegasi Indonesia terdiri atas Perdana Menteri Amir Syariffudin, Mr . Ali Sastroamijoyo, dr . Tijoa Sik len, Mr . Moh. Roem, Haji Agus Salim, Mr . Nasun dan Ir. Juanda. Delegasi Belanda terdiri atas Abdulkadir Wijoyoatmojo, Pangeran Kartenegara, Jhr.
  • Penandatanganan Kedaulatan RIS

    Penandatanganan Kedaulatan RIS
    Pada tanggal 27 Desember 1949 dilakukan upacara penandatanganan naskah pengakua kedaulatan RIS. Penandatanganan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan di Indonesia dan negeri Belanda.. Di negeri Belanda, di ruang takhta Istana Kerajaan Belanda, Ratu Juliana, Perdana negeri belanda.