-
Perang Surabaya
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya. Dimana tindakan provokasi yang dilakukan oleh pihak sekutu dengan memberikan ultimatum kepada masyarakat Surabaya. Sebab: Penyebab dari terjadinya perang surabaya adalah Insiden Hotel Yamato dimana bendera Belanda dikibarkan oleh orang-orang Belanda diatas Hotel Yamato Surabaya yang membuat masyarakat Indonesia kesal dan marah. Akibat: Banyak sekali pejuang Indonesia yang gugur -
Perundingan Linggarjati
Desakan terhadap Belanda unduk menyelasaikan perselisihan dengan Indonesia melalui perundingan/diplomasi. Penyelesaian sengketa dengan cara damai. Sebab: Belanda ingin menguasai negara Indonesia kembali Akibat: Belanda mengakui beberapa daerah Indonesia tetapi daerah yang dimiliki Indonesia semakin berkurang. Juga Belanda mendapatkan waktu lebih banyak unutk bersiap-siap untuk Agresi Militer 1. -
Agresi Militer 1
Agresi Militer 1 terjadi pada tanggal 21 Juli di Jawa dan Sumatera. Penyebab: Perbedaan penafsiran bedasarkan hasil perundingan linggarjati. Akibat: Daerah/ wilayah Indonesia semakin kecil dan dikit dikarenakan keberhasilan Belanda merebut daerah-daerah yang kaya akan sumber daya -
Perjanjian Renville
Wilayah Indonesia semakin kecil. Daerah di belakang garis Van Mook/ Demarkasi hards dikosongkan oleh pasukan RI. Sebab: Indonesia dan Belanda terus menerus betengkar/ bermusuhan Akibat: Indonesia tidak menguasai daerah penghasil sumber daya dan makanan. Indonesia mengalami blokade ekonomi. Para tentara Indonesia harus pindah. (Indonesia rugi) -
Serangan Umum
Membuktikan propaganda yang telah disebarkan oleh Belanda adalah sebuah kebohongan. Serangan Umum terjadi selama 6 jam dari jam 06.00-12.00. Sebab: Masyarakat Indonesia dendam dengan Belanda dan ingin menguasai dan merebut kembali Daerah Istimewa Yogyakarta yang pada masa itu adalah Ibu Kota Indonesia. Akibat: Indonesia berhasil meraih kembali Yogyakarta keesokan harinya yang membuat para pejuang RI lebih semangat dan juga mendapatkan dukungan dari pemimpin negara federal (BFO) -
Sistem Kabinet Parlementer
Sebab: Kabinet parlementer ingin mengikuti konstitusi negara-negara asing terutama negara barat Akibat : Terjadinya kekacauan di beberapa daerah/ wilayah di Indonesia -
DI/TII Kalimantan Selatan
Sebab: Para pejuang kemerdekaan merasa kesal dan tidak adil dikarenakan tidak mendapatkan posisi yang diinginkan Akibat: Terjadinya pemberontakan yang menghasilkan kekacauan di Kalimantan Selatan Oktober 1950 - Maret 1965 -
Pemilihan Umum 1955
Sebab: Perang kemerdekaan mengharuskan semua potensi bangsa untuk mementingkan dan fokus kepada mempertahankan kemerdekaan Akibat: Rakyat bebas besuara dan demokrasi di Indonesia membaik tetapi timbulnya persaingan tidak sehat antai partai karena ingin menang -
Deklarasi Djuanda
Sebab: Menghilangkan/ “mentiadakan” peraturan hukum laut Indonesia yang dibuat oleh Belanda yaitu, Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie Akibat: Wilayah negara Republik Indonesia diperbesar dikarenakan laut-laut sekitar negara RI diresmikan menjadi bagian dari RI -
Dekrit Presiden
Sebab: Badan konstitusi gagal untuk menerapkan dan menetapkan UUD baru untuk mengganti UUDS 1950 Akibat: Mengganti UUDS 1950 menjadi UUD 1945, pemerintah menjadi presidensial dari parlementer, kekuatan militer semakin aktif, dibentuknya lembaga baru yang sesuai dengan UUD 1945, contohnya MPRS dan DPAS. -
G30S PKI
Penyebab: PKI ingin merebut kekuasaan Akibat: Pembantaian/ pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang yang terkait dengan PKI. Juga, kondisi politik Indonesia menjadi kurang stabil karena adanya perselisihan antara para lembaga negara. Selain itu, ada demo besar-besaran oleh rakyat dan mahasiswa untuk PKI dibubarkan. Tidak hanya itu saja masih banyak akibat dari terjadinya G30S PKI -
Supersemar
Penyebab : Penyerahan delegasi kekuasaan Presiden Soekarno ke Muhammad Hatta karena peristiwa G30S PKI lalu. Akibat : - Komunisme menjadi hancur/ rusak - PKI dibubarkan untuk kebaikan -Berpindah kekuasaan dan masih banyak lagi -
Peristiwa Malari
Sebab: Masyarakat mereasa kesal karena kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Soeharto dinilai terlalu memihak kepada investasi dari negra asing. Akibat: Terjadinya demo yang membuat beberapa gedung dan transportasi terkait dengan Jepang rusak/ hancur. -
Peristiwa Trisakti
Penyebab : Mahasiswa ingin menurunkan jabatan Soeharto yang pada masa itu seorang Presiden. Akibat: Mahasiswa dan Polri/ TNI menentang satu sama lain yang membuat beberapa mahasiswa meninggal. -
Kerusuhan 1998
Terjadi dari 13 – 15 Mei 1998 Penyebab : keruntuhan ekonomi krisis finansial Asia 1997 dan tidak setujunya para mahasiswa dengan pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Akibat : Ratusan orang hilang dan tewas dalam peristiwa ini dan banyak yang belum ditemukan. Tidak hanya itu, toko-toko daerah Jakarta banyak yang terbakar.