-
Kabinet Natsir
Kabinet Natsir menjabat selama 6 September 1950- 21 Maret 1951.
Pada awalnya kabinet ini merupakan kabinet koalisi, akan tetapi PNI sebagai partai terbesar kedua tidak diberikan kedudukan yang sesuai.
Program Natsir adalah:
1. Mengadakan pemilihan untuk memilih Konstituante.
2. Memajukan pada bidang perekonomian, kesehatan, dan bidang kesejahteraan rakyat.
3. Menyempurnakan pemerintahan dan militer.
4. Meneyelesaikan masalah Irian Barat dan memulihkan keamanan serta
ketertiban. -
Kabinet Sukiman
Kabinet Sukiman menjabat selama 27 April 1951 - 03 April 1952.
Program kerja Kabinet Sukiman antara lain:
1. Bidang sosial-ekonomi mengusahakan kemakmuran bagi rakyat secepatnya dan memperbarui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani, mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum.
2. Bidang keamanan menjalankan tindakan tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan ketentraman. -
Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo menjabat selama 03 April 1952 - 03 Juni 1953
Program kerja yang ditawarkan pada kabinet ini adalah:
1. Menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota dewan konstituante, DPR, dan DPRD
2. Meningkatkan kemakmuran rakyat.
3. Membebaskan Irian Barat.
4. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif -
Kabinet Ali Sastromidjojo I
Kabinet Ali Sastomidjojo I menjabat selama 31 Juli 1953 - 12 Agustus 1955
Program kerja kabinet ini sebagai berikut:
1. Program dalam negeri yang mencakup keamanan, pemilihan umum, kemakmuran, dan keuangan, serta dalam organisasi negara, perbaharuan, dan perundang-undangan.
2. Pengembalian Irian Barat.
3. Politik luar negeri bebas aktif. -
Kabinet Burharuddin Harahap
Kabinet Burharuddin Harahab pada 12 Agustus 1955. Dalam Kabinet Burharudin Harabap, memiliki beberapa program kerja yang hampir sama dengan kabinet sebelumnya, salah satu program kerja dalam kabinet ini yaitu mengembalikan kewibawaan moril pemerintah. Progam kerja yang sangat diprioritaskan dalam kabinet ini adalah untuk melaksanakan Pemilihan Umum.Kabinet ini berlangsung antara 12 Agustus 1955-3 Maret 1956. -
Kabinet Ali Sastromidjojo II
Kabinet Ali Sastromidjojo II menjabat selama 20 Maret 1956 - 04 Maret 1957.
1. Pembatalan hasil perjanjian KMB, menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian yang dihasilkan Konferensi Meja Bundar secara Unilateral baik formal maupun materiil dan mengadakan tindakan-tindakan untuk menampung akibat yang dihasilkan. -
Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda menjabat selama 09 April 1957 - 05 Juli 1959.
Program kerja kabinet ini antara lain;
1. Membentuk suatu Dewan Nasional.
2. Normalilasi keadaan negara Republik Indonesia.
3. Melanjutkan pembatalan perjanjian Konferensi Meja Bundar.
4. Memperjuangkan Irian Barat.
5. Mempercepat pembangunan.