-
Penangkapan Mohammad Husni Thamrin
Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis lain. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. -
Tekanan Belanda Tehadap Hindia
Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditolak Van Mook. -
Dikirimnya Ultimatum
Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini. -
Perundingan antara Belanda dan Jepang gagal
Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan ada konsesi yang akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke Britania dan Amerika Serikat. -
Pengumumuman pembentukan sebuah "protektorat"
Jepang mengumumkan pembentukan sebuah "protektorat" atas Indochina. -
Pembekuan Asset Jepang Di Hindia Belanda
Semua asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan. -
Serangan Jepang Terhadap Filipina
Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda, di antara bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang. -
Tenggelamnya Kapal Perang Britania
Kapal-kapal perang Britania, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu sama lain di lepas pantai Malaya. -
Hubungan Jepang Dengan Pasukan Aceh Anti-Belanda
Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya. -
Serangan Udara Ternate
Jepang melakukan serangan udara atas Ternate.
Jepang mendarat di Sarawak. -
Penangkapan Amir Sjarifuddin
Jepang menangkap Amir Sjarifuddin untuk mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Ia seorang komunis namun menerima dana dari pemerintah Belanda untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap Jepang. -
Perebutan Kota Manila
Jepang merebut kota Manila. -
Period: to
Perebutan Kota-Kota Oleh Belanda
Jepang merebut kota Manila, Sabah dan Brunei -
Perebutan kota Brunei
Jepang merebut kota Brunei -
Perebutan Pontianak
Jepang merebut kota Pontianak -
Pengeboman Palembang
Jepang mulai mengebom Palembang. -
Pasukan Jepang Mendarat Di Timor
Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah menguasai Timor. -
Pertempuran Laut Jawa
Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut India-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, ten -
Pertempuran Selat Sunda
Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten. -
Serangan Udara (Cilacap)
Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia. -
Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru
Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai. -
Pemindahaan Pasukan Jepang
Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon. -
Kerja Paksa
Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:
kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal in -
Ratu Wilhelmina
Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang selesai. -
Kamp Interniran
Jepang membuka kamp interniran pertama untuk perempuan Belanda di Ambarawa. -
Tambahan Pasukan Jepang
Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat. -
Period: to
Perperangan Untuk Memperebutkan Nasionalisme
-
Indonesia Merdeka
Indonesia Merdeka, dan Soekarno Membacakan Teks Proklamasi
Jepang menyerah karena jatuhnya Bom Atom di Nagasaki dan Hiroshima -
Moh.Hatta Pindah Ke Yogyakarta
Karena perpindahaan Hatta Ibu kota RIpun menjadi Yogyakarta -
Kesepakatan Linggarjati Akhirnya Ditanda Tangani
Tokoh: Menteri Sutan Sjahir, Moh.Roem, dll.
Timbul pro&kontak di kalangan masyarakat Indonesia setelah kesepakatan itu ditandatangani -
Agresi Militer Belanda I
Permintaan Indian dan Australia pada waktu ini diadakan Agresi Militer -
RI & Belanda mengadakan Genjatan Senjata
Dewan keamanan PBB meminta agar RI dan Belanda mengadakan Gencatan Senjata -
Disetujuinya Perundingan Renville
Perundingan ini disetujui Oleh Dua Delegasi, Indonesia dan Belanda dan diwakili oleh tokoh-tokoh politik dari setiap negara -
Amor Sjarifoeddin menyerahkan mandatnya kpd Soekerno
Presiden Soekarno mendapatkan mandat dari Amor Sjarifoeddin -
Dibentuknya Pemerintahan Darurat RI (PDRI)
Sjafruddin Prawiranegara membentuk pemerintahan ini -
Yogyakarta diduduki oleh Belanda
Saat itu juga penjabat tinggi Indonesia ditawan Oleh Belanda -
Belanda Melancarkan Agresi Militer II
Belanda menyerang dan menduduki Ibukota RI yaitu, Yogyakarta -
Dewan Keamanaan PBB mengadakan Sidang
Dewan Keamanaan PBB mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintahan Belanda dan Indonesia untuk menghentikan peperangan, dan juga mendesak untuk membebaskan Presiden Soekarno dan penjabat tinggi lainnya. -
Perundingan di Jakarta tepatnya di Hotel Des Indes
Diadakan Perundingan sebagai tindak lanjut resolusi dari Dewan Keamanaan PBB -
Period: to
Perundingan Pertama Di Yogyakarta
-
Period: to
Perundingan Kedua Di Jakarta
-
Pemilihan presiden RIS
Soekarno Terpilih menjadi presiden -
Pelantikan Presiden RIS Soekarno
-
Pembentukan Kabinet RIS
Presiden Soekarno membentuk kabinet RIS dengan Moh. Hatta Sebagai Perdana Menterinya -
Hatta menerima penyerahan kedaulatan
-
Hari Pengakuan Kedaulatan
Karena Indonesia telah Merdeka dan Berdaulat Sejak 17 Agustus 1945 -
Penyerahan Kedaulatan
Hindia Belanda kepada RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat secara penuh dan tanpa syarat -
Period: to
Orde Lama (1950–1959)
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
1950-1951 - Kabinet Natsir
1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo
1952-1953 - Kabinet Wilopo
1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I
1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap
1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II
1957-1959 - Kabinet Djuanda -
Period: to
Demokrasi Pemimpin
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :
Dari segi keamanan : Banyaknya gerakan sparatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidak stabilan di bidang keamanan.
Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk m -
Orde Baru (1966-1998)
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Kelebihan Orde Baru:
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum
Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) -
Period: to
Orde Baru (1966-1998)
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Kelebihan Orde Baru:
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum