Perang padri

Perlawanan Rakyat terhadap Portugis dan Spanyol

  • 1511

    Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
    Pada tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis dan banyak pedagang asing mengalihkan perdagangannya ke Aceh. Pasukan Aceh di bawah pimpinan Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar menyerang Portugis, namun dapat digagalkan. Portugis membalas serangan Aceh pada 1569. Akan tetapi serangan tersebut mampu digagalkan oleh pasukan Aceh. Pada 1629 pasukan Aceh di bawah Sultan Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis. Serangan Aceh ini belum berhasil mengusir Portugis dari Malaka.
  • Period: 1534 to 1570

    Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

    Pada masa pemerintahan Sultan Hairun(1534-1570), rakyat ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis. Gubernur Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita mengajukan perundingan damai Sultan Hairun. Lopez de Mesquita mengundang Sultan Hairun ke benteng Sao Paulo untuk berunding, namun dalam perundingan Sultan Hairun dibunuh. Sultan Baabullah melanjutkan perlawanan rakyat Ternate dengan menyerang pos-pos Portugis dan juga mengepung benteng. Akhirnya, pada 1575 Portugis diusir dari Ternate.
  • Period: to

    Perlawanan Raktyat Maluku terhadap VOC

    Pada 1635-1646 VOC harus menghadapi serangan sporadis dari rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi.Pada 1650 rakyat Ternate di bawah pimpinan Kecili Said juga melakukan perlawanan terhadap VOC. Serangan serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh VOC karena memiliki persenjataan lebih canggih.Pada 1680 VOC menempatkan Tidore sebagai vassal dan juga mengangkat Putra Alam sebagai sultan.Tindakan ini menimbulkan perlawanan Sultan Nuku.Akhirnya,Sultan Nuku berhasil membawa kemenangan.
  • Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Spanyol

    Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Spanyol
    Perlawanan rakyat Minahasa ketika pasukan Spanyol yang berada di pedalaman Minahasa memukul dan melukai salah seorang pemimpin rakyat Minahasa di Tomohon.Rakyat menganggap tindakan pasukan Spanyol melampaui batas serta menurunkan martabat pemimpin.Pada 1644 rakyat Minahasa melakukan penyerangan terhadap Spanyol.Spanyol kehabisan bahan makanan sehingga terpaksa meninggalkan Minahasa. Akhirnya,perlawanan rakyat Minahasa terhadap kekuasaan Spanyol berhasil dimenangi oleh rakyat Minahasa.