5f8fe93fb3615

PERLAWANAN RAKYAT MALUKU MELAWAN VOC

  • Latar Belakang 1

    Latar Belakang 1
    Kemenangan Sultan Baabullah dalam perlawanan menghadapi Portugis menyebabkan Portugis memindahkan markasnya ke Ambon. Tapi, keberadaan Portugis di Ambon tidak berlangsung lama. Pada 1605 VOC berhasil merebut benteng Nieuw Victoria milik Portugis di Ambon. Dalam perkembangannya, keberadaan VOC di Maluku mendapat perlawanan dari rakyat setempat.VOC menerapkan praktik monopoli perdagangan rempah rempah disertai pelayaran hongi dan pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah agar harganya tetap tinggi.
  • Tujuan

    Tujuan
    -Melepaskan rakyat Maluku dari tindakan kekejaman dan kesewenang-wenangan Bangsa Eropa.
    -Membebaskan rakyat Maluku dari monopoli perdagangan yang tentu saja sangat merugikan.
    -Memberantas penjajah seperti Portugis yang tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan.
    -Mengembangkan pemerintahan yang berdaulat dari dominasi penjajah.
  • Latar Belakang 2

    Latar Belakang 2
    Karena adanya praktik monopoli dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat sengsara. Belanda melaksanakan sistem penyerahan wajib sebagian hasil bumi terutama rempah-rempah kepada VOC. Kompeni juga melangsungkan sistem pelayaran Hongi. Dengan cara itu, para birokrat Kompeni dapat menginspeksi satu per satu pulau-pulau di Maluku yang bertujuan menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah. Kompeni juga punya hak ekstirpasi, yaitu hak memusnahkan pohon pala dan cengkeh jika harganya turun.
  • Tokoh

    Tokoh
    Di bawah pimpinan Kakiali, Kapitan Hitu. Dilanjutkan Kapitan Tulukabessy. Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Kemudian muncul nama Sultan Jamaluddin, dan Sultan Nuku dari Tidore. Namun VOC dengan cepat bisa memadamkan perlawanan itu. Lalu pada 1817 muncul tokoh dari di Pulau Saparua bernama Pattimura. Khristina Martha Tiahahu menggantikan kepemimpinan Pattimura yang menyerahkan diri.
  • Perlawanan

    Perlawanan
    Benteng Duurstede berhasil dihancurkan oleh rakyat Maluku. Bahkan, Residen Belanda Van den Bergh terbunuh dalam peristiwa tersebut. Belanda terus membawa pasukan dari Ambon hingga Jawa demi mengalahkan rakyat Maluku. Rakyat Maluku pun mundur karena kekurangan pasokan makanan. Demi menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Thomas Mattulessia atau Patimurra menyerahkan diri dan dihukum mati.