-
Awal mula penjajahan Inggris di Indonesia
inggris menjajah Indonesia pada tahun 1811 dibawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles, setelah berhasil mengalahkan tentara Belanda dibawah pimpinan Gubernur Jendral Janssen. Raffles menunjuk John Crawfurd sebagai residen Yogyakarta pada November 1811. Pada 4 Agustus 1811 tentara Inggris menyerbu Batavia. Jawa akhirnya jatuh ke tangan Inggris. Jawa menjadi bagian dari koloni Inggris yang berpusat di Kalkuta, India. Inggris di Jawa juga mengupas sebuah babad (tarikh Jawa dalam bentuk sanjak). -
awal mula perlawanan rakyat Palembang
Bermula ketika Richard Phillips, utusan Raffles datang ke palembang untuk mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau Bangka. Sultan Badaruddin menolak permintaan Raffles dengan merujuk pada surat Raffles sebelumnya. Isi surat tersebut mengatakan apabila Belanda diusir, Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka. Raffles lalu mengkhianati janji dalam surat tersebut. -
Inggris menyerang Keraton Yogyakarta
Pada Juni 1812 inggris menyerang keraton Yogyakarta dengan bantuan Notokusumo dan putra mahkota Hamengku Bowono III. Hamengku Bowono IV tidak mampu berbuat banyak. Sementara itu, Hamengku Bowono II ditangkap dan dibuang ke Pulau Penang oleh pemerintah Inggris. -
Inggris menurun-takhtakan sultan Hamengkubowono II
inggris menurun-takhtakan sultan Hamengkubowono II secara paksa dan lebih memilih Raden Suro / Sultan Hamengkubowono III untuk naik takhta karena dinilai lebih ramah dan penurut dibandingkan ayahnya. -
Jalan peristiwa perlawanan palembang rakyat terhadap Inggris
Untuk menghadapi serangan Inggris. Pasukan Sultan Baruddin membangun benteng pertahanan di setiap lokasi strategis. Salah satunya benteng Kuto besar. Selain itu Sultan Baruddin mempersiapkan rakit yang dilengkapi dengan meriam bersenjata api. Meskipun pertahanan di perkuat. Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris -
Pengkhianatan komandan perang Palembang
Adik sultan Badaruddin yang bernama Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin sebagai komandan perang justru mengkhianati pasukannya. -
Inggris menyerang Yogyakarta
Keputusan Inggris membuat sultan Hamengkubowono marah dan tidak bersedia bekerja sama dengan inggris. Hal itulah yang kemudian berujung pada penyerangan keraton Yogyakarta -
Perjanjian Palembang dengan Inggris
Pada 29 Juni 1812 ditandatangani perjanjian dengan isi sebagai berikut:
1. Menetapkan dan mengakui Sultan Badaruddin sebagai Sultan Palembang, sedangkan Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin diturunka dari takhta.
2. Memperkuat pengakuan kekuasaan Inggris atas Bangka dan Belitung.
3. Menanggung biaya ekspedisi sebesar 400 ribu real Spanyol
4. Mengamankan putra sultan ke batavia. -
Menguatnya dominasi Inggris di Palembang.
Pada 4 Agustus 1813 armada Inggris di bawah pimpinan Mayor W. Colebrooke tiba di Palembang untuk menurunkan Sultan Badaruddin dari takhtanya dan mengembalikan takhta tersebut kepada Sutan Najamuddin. -
Pemberontakan Sepoy
Pemberontakan ini disebabkan oleh kekhawatiran pasukan sepoy yang kemungkinan ditinggalkan Inggris sehingga tidak dapat pulang ke negaranya yaitu India setelah kembalinya kekuasaan Belanda di Eropa dari Perancis. Agar mereka selamat dari orang-orang Indonesia dan pasukan Belanda maka mereka menjalin dukungan terhadap para pangeran dan dukungan kraton guna melawan Inggris.