-
1511
Latar Belakang Perlawanan
Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511 banyak pedagang asing mengalihkan perdagangan ke Aceh. Portugis berusaha menguasai Aceh, sehingga memicu perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis. -
Period: 1514 to 1528
Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis
Selama bertahun-tahun lamanya, Portugis menjadi musuh Kesultanan Aceh Darussalam yang saat itu dipimpin Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Penyebab terjadinya perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis adalah sebagai berikut: Ambisi Portugis yang ingin memonopoli perdagangan di wilayah Aceh. Portugis melarang orang-orang Aceh berlayar untuk berdagang melewati Laut Merah. Penangkapan kapal-kapal Aceh oleh Portugis. -
1520
Pengusiran Portugis dari Wilayah Aceh
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis dilakukan sejak tiga dekade awal abad ke-16, dan berhasil mengusirnya dari Daya (1520), Pidie (1521), dan Pasai (1524). Sejak kedatangannya di Malaka, Portugis dianggap sebagai saingan Aceh dalam bidang politik, ekonomi, dan penyebaran agama. -
1537
Serangan Militer Aceh Terhadap Portugis di Malaka
Pada 1537, Aceh untuk pertama kalinya mengirim ekspedisi ke Malaka untuk melakukan serangan militer terhadap Portugis. Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis kala itu dipimpin langsung oleh Sultan Alauddin, yang didukung oleh sekitar 3.000 tentara Meski cara rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis masih menemui kegagalan, tetapi Sultan belum menyerah. -
Period: 1547 to 1577
Serangan Kedua dari Aceh terhadap Portugis
Setelah penyerangan pertama menemui kegagalan, Aceh melancarkan serangan lanjutan pada 1547, 1568, 1573,1574, dan 1577, tetapi belum juga berhasil mengusir Portugis. Ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), kerajaan ini kembali membombardir Malaka. Meski sempat unggul di awal peperangan, untuk kesekian kalinya Aceh harus mengakui kekalahannya dan Portugis masih mampu bertahan di Malaka. -
1567
Persiapan Rakyat Aceh
Ketika terjadi penyerangan Kerajaan Demak ke Malaka, Aceh membantunya dengan sekuat tenaga. Persiapan Aceh diantaranya : a. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit
b. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari
Turki pada tahun 1567.
c. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara. -
1568
Kegagalan Serangan Aceh
Pada 1568, pasukan Kesultanan Aceh Darussalam menyerang Portugis di Malaka pada. Namun, serangan ini gagal lantaran kekutan militer Portugis lebih tangguh. Setahun kemudian, gantian Portugis menyerang Aceh namun dapat digagalkan pasukan Aceh. Kesultanan Aceh Darussalam beserta rakyatnya terus melakukan perlawanan kepada Portugis yang memonopoli perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka. -
Perlawanan Aceh di Era Sultan Iskandar Muda
Perjuangan rakyat Aceh kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda, yang berkuasa antara 1607-1639.
Kesultanan Aceh semakin tumbuh menjadi kekuatan besar pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Serangan yang diarahkan ke Malaka pun tidak hanya bertujuan mengusir Portugis, tetapi juga untuk mewujudkan mimpi menyatukan Aceh dan Malaka. Oleh karena itu, Sultan Iskandar Muda menghimpun kekuatan besar-besaran untuk menyerang Portugis di Malaka. -
Berhentinya Serangan Militer Aceh
Serangan militer Aceh baru berhenti pada 1629, di mana armada lautnya mederita kekalahan besar di pelabuhan Malaka Portugis. Setelah kekalahan itu, Iskandar Muda tidak pernah menyerang Malaka Portugis. Kebesaran kesultanan Aceh tidak hanya terletak pada kekuatan militernya, tetapi juga kemampuan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan dunia Asia Barat, terutama Turki. -
Melemahnya Kekuasaan Portugis di Malaka
Tidak ada pemenang dalam pertikaian antara Aceh kontra Portugis. Pada 1641, kekuasaan Portugis di Malaka melemah seiring kehadiran VOC dari Belanda yang kemudian merebut wilayah tersebut.