-
1521
Portugis berlayar ke maluku
Di tahun 1521 Portugis berlayar ke maluku. Dan pada tahun 1522 Si sang raja ternate membuntukan aliasi dengan Portugis di pada tahun 1522. Portugis mendirikan benteng dengan alasan. -
1521
Tiba di spanyol di maluku
Di pada tahun 1521 si portugis berlayar untuk ke maluku di tahun 1521. Tapi akibatnya si bangsa-bangsa spanyol ada di maluku di tahun 1521. -
1533
Perlawanan Melawan Portugis
Di pada tahun 1533 si sang orang bernama Sultan ternate. Di tahun 1533 Si Sang Sultan ternate mau Portugis menyerukan Dan Si sang sultan ternate mau Portugis untuk melawankan si Sang Sultan ternate -
1534
Spanyol harus meninggalkan Maluku
Spanyol dan Portugis bersaing karena keduanya ingin dapat menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Persaingan ini selesai dengan disepakatinya Perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan perjanjian ini, pada tahun 1534 Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina, sementara Portugis tetap tinggal di Maluku. -
1575
Portugis berhasil dikalahkan dan diusir
Rakyat Maluku kemudian bangkit bersatu menentang Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Pada tahun 1575, Portugis berhasil dikalahkan dan diusir dari Ternate oleh Sultan Baabullah. -
Belanda pertama kali datang ke wilayah Indonesia di Banten pada 27 Juni 1596
Belanda merupakan bangsa yang paling lama menjajah Indonesia. Belanda pertama kali datang ke wilayah Indonesia di Banten pada 27 Juni 1596 yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Banten merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain. Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Banten, Belanda membentuk Persatuan Dagang Hindia Timur atau dalam bahasa Belanda disebut Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC dibentuk pada tahun 1602. -
VOC resmi didirikan.
Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Banten, Belanda membentuk Persatuan Dagang Hindia Timur atau dalam bahasa Belanda disebut Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC dibentuk pada tahun 1602. -
VOC resmi dibubarkan tanggal 31 Desember 1799.
VOC dapat menguasai pusat-pusat perdagangan di Nusantara karena politik kejam yang mereka lakukan. Belanda mengadu domba raja-raja di daerah sehingga terjadi perang saudara dan perebutan takhta kerajaan. Belanda membantu pemberontakan dengan meminta imbalan daerah kekuasaan dagang (monopoli perdagangan). VOC akhirnya mengalami kebangkrutan karena banyaknya korupsi yang dilakukan oleh pegawai VOC dan VOC resmi dibubarkan tanggal 31 Desember 1799. -
Indonesia mulai dikuasai Inggris pada tahun 1811
Indonesia mulai dikuasai Inggris pada tahun 1811. Saat itu wilayah Indonesia masih berada dibawah kekuasaan Perancis. Inggris menguasai wilayah Indonesia hanya dalam jangka waktu 5 tahun, yaitu tahun 1811-1816. Pemerintah Inggris di Indonesia dipimpin oleh Jenderal Thomas Stamford Raffles. Raffles merubah sejumlah sistem di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah menghapuskan sistem kerja rodi, menghapuskan sistem tanam paksa dan menggantinya dengan sistem sewa tanah. -
Perancis mengalami kekalahan melawan Inggris.
Pada tahun 1814, Perancis mengalami kekalahan melawan Inggris. Akibatnya, Perancis yang saat itu sedang menguasai Belanda harus menarik kekuasaannya dari Belanda. Selain itu, Belanda dan Inggris mengadakan perundingan damai dan menyatakan bahwa wilayah Indonesia dikembalikan sebagai jajahan Belanda. -
Inggris harus menyerahkan kekuasaannya kembali pada Belanda.
Setelah perundingan damai tersebut, Raffles masih sempat diangkat sebagai Gubernur Bengkulu yang meliputi kepulauan Bangka Belitung. Belanda memprotes pengangkatan ini karena merasa wilayah Sumatera termasuk wilayah Jajahannya. Pada tahun 1815, terjadi kongres Wina yang menyatakan Inggris harus menyerahkan kekuasaannya kembali pada Belanda. Akhirnya Raffles pindah ke Singapura dan dengan demikian pada tahun 1816 berakhirlah masa pemerintahan Inggris di Indonesia. -
1816 Indonesia kembali dikuasai oleh jajahan Belanda.
Pada tahun 1814, Perancis mengalami kekalahan melawan Inggris. Kemudian Belanda dan Inggris mengadakan perundingan damai dan akhirnya pada Tahun 1816 Indonesia kembali dikuasai oleh jajahan Belanda. Salah satu gubernur yang berkuasa adalah Van den Bosch. Pada masa kekuasaannya, Ia menerapkan politik tanam paksa. Rakyat dipaksa untuk menanam tanaman yang laku di pasaran dunia, yaitu teh, kopi, tebu, dan tembakau dengan harga yang ditetapkan Belanda Tujuannya untuk mengisi kas Belanda yang kosong -
berakhirlah masa pemerintahan Inggris di Indonesia.
Setelah perundingan damai tersebut, Raffles masih sempat diangkat sebagai Gubernur Bengkulu yang meliputi kepulauan Bangka Belitung. Belanda memprotes pengangkatan ini karena merasa wilayah Sumatera termasuk wilayah Jajahannya. Pada tahun 1815, terjadi kongres Wina yang menyatakan Inggris harus menyerahkan kekuasaannya kembali pada Belanda. Akhirnya Raffles pindah ke Singapura dan dengan demikian pada tahun 1816 berakhirlah masa pemerintahan Inggris di Indonesia.