-
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
sebab: penjajahan kepada Indonesia
akibat: berarti adanya kebebasan untuk warga negara Indonesia dan ada kenaikan martabat bangsa. Karena proklamasi kemerdekaan Indonesia, Indonesia dapat berjuang sebagai negara baru. -
Pertempuran Ambarawa
sebab: perlawanan pasukan TKR terhadap upaya pasukan Sekutu untu menduduki Ambarawa dan sekitarnya dan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia melalui NICA
akibat: pertermpuran Ambarawa mengakibatkan banyaknya kematian masyarakat dan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman Suryokusumo. Tetapi juga ada akibat positifnya yaitu melemahkan kekuatan Belanda dan membangkkit semangat juang Indonesia. -
Agresi Militer Belanda 1
sebab: perbedaan penafsiran antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Belanda mengenai Perjanjian Linggarjati.
akibat: Belanda berhasil menguasai daerah – daerah penting Indonesia dan sekitar 500 ribu orang tewas. -
Agresi Militer Belanda II
sebab: kegagalan PBB dalam menyelesaikan konflik antara Belanda dan Indonesia melalui jalan perundingan.
akibat: aksi gerilya di wilayah luar kota Yogyakarta dan terjadi instabilitasi politik, hukum, dan keamanan
akibat: aksi gerilya di wilayah luar kota Yogyakarta -
Perjanjian Rom Royen
sebab: terjadinya serangan dari pihak Belanda terhadap Indonesia setelah kemerdekaan dan Belanda menyetujui pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta.
akibat: Soekarno dan Hatta bisa kembali ke Yogyakarta setelah pengasingan, sementara Yogyakarta menjadi ibukota RI, kondisi Indonesia secara perlahan mulai tenang dan stabil, Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh, dll. -
Pemerintahan Parlementer
Sebab: Indonesia berubah dari kesatuan menjadi serikat
Akibat: Sistem pemerintahan berubah dari presidensil menjadi quasi parlementer -
Deklarasi Djuanda
Sebab: Djuanda menganggap perlunya mengubah sistem ketata lautan Indonesia untuk mengubah zona teritorialnya
Akibat: muncul Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 untuk mempertegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia negara kepulauan. -
Dekrit Presiden
Sebab: kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota Konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956, tetapi hingga tahun 1958 belum berhasil mendapatkan UUD yang diharapkan
Akibat: merubah bentuk pemerintahan dari Sistem Parlementer menjadi Sistem Presidensial, menghapus posisi Perdana Menteri, menggantikan UUDS 1950 sebagai dasar negara dengan UUD 1945, dll. -
Pembentukan MPRS
Sebab: MPRS dibentuk berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno.
Akibat: melaksanakan kedaulatan rakyat sepenuhnya. -
Pembentukan Kabinet Kerja
Sebab: Persaingan antara 30 partai politik sangat ketat, dampaknya perekonomian membosankan.
Akibat: menciptakan lapangan pekerjaan -
Pemberangusan Partai Komunis Indonesia
Sebab: PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926 dan melakukan pemberontakan lain pada masyarakat
Akibat: Tidak ada lagi pemberontakan dari PKI -
Pembentukan Kabinet Ampera
Sebab:Presiden memberikan tugas untuk membentuk sebuah kabinet baru yang bernama Kabinet Ampera untuk melaksanakan tugas pemberian presiden
Akibat: terbentuklah kabinet ampera -
Swasembada beras
Sebab: swasembada beras dilakukan untuk mencapai Ketahanan Pangan
Akibat: Nasi akhirnya menggeser makanan pokok lokal yang ada sebelumnya. -
Pemerintahan BJ Habibie
Sebab: pemilihan umum 1998 dan sang pemimpin BJ Habibie terpilih untuk menjabat menjadi presiden.
Akibat: adanya kemerdekaan timor leste, kelahiran komnas perempuan, dll. -
Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid
Sebab: Terpilihnya Gus Dur karena MPR menolak laporan pertanggungjawaban Presiden Habibie.
Akibat: departemen penerangan dibubarkan, departemen sosial dibubarkan, masyarakat tionghoa diperbolehkan beribadah, dll.