-
Proklamasi Kemerdekaan
Sebab:
Memerdekakan Indonesia dan melepaskan Indonesia dari penjajahan. Akibat:
Negara Indonesia menjadi mandiri dan menjadi negara yang utuh, menjadikan Indonesia memiliki sistem pemerintahan dan mampu untuk menjadi negara maju. -
Period: to
Perjuangan Fisik
Sebab:
Untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari NICA yang ikut Sekutu ke Indonesia bertujuan menjajah di Indonesia. Akibat:
Terjadi pertempuran antara Indonesia dan Belanda (NICA).
10 Nov 1945 – 23 Mar 1946 -
Period: to
Perjuangan Diplomasi
Sebab:
Karena cara diplomasi dianngap cara yang menguntungkan karena tidak menelan korban dan juga biasanya terjadi secara damai. Akibat:
Diadakannya berbagai perjanjian, perundingan dan konferensi. Perjuangan tidak terlalu terganggu karena tidak perlu lagi memikirkan resiko korban. -
Period: to
Agresi Militer Belanda
Sebab:
Ketidakpuasan Belanda atas hasil Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Renvile. Akibat:
Terjadi agresi militer dan pertempuran antara Indonesia dan Belanda yang memakan banyak korban. -
Bentuk NKRI berubah menjadi RIS
Sebab:
Terjadinya kesepakatan antara Belanda, Indonesia dan Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO) dalam Konferensi Meja Bundar. Akibat:
Setelah KMB, bentuk NKRI berubah menjadi RIS. -
Gunting Syafruddin
Sebab:
Untuk menyeimbangkan antara jumlah uang dan barang yang beredar, sehingga tidak akan terjadi inflasi nantinya. Akibat:
Mata uang NICA dan mata uang de Javasche Bank pecahan 5 gulden ke atas digunting. -
Pemberlakuan Konstitusi UUDS 1950
Sebab:
Karena akibat dari pembubaran RIS dan kembalinya bentuk negara ke negara kesatuan Akibat:
Sejak tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia menggunakan konstitusi UUDS 1950 -
Period: to
Konflik Kenegaraan
Sebab:
Kekecewaan para perwira di daerah atas kebijakan pemerintah pusat seperti sentralisasi pemerintah pusat pada waktu itu, kedekatan dengan PKI dan ketidak stabilan politik pada masa demokrasi Liberal. Akibat:
Munculnya gerakan serapatis yang memicu konflik dan mengancam disintegrasi bangsa. (PERMESTA & PRRI)
1957 - 1958 -
Dekrit Presiden
Sebab:
Kegagalan konstituante, situasi politik semakin memburuk dan banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat Akibat:
Merubah bentuk pemerinatahan dari Sistem Parlementer menjadi Sistem Presidensial, Menetapkan pembubaran konstituante, Menetapkan UUD 1945, Pembentukan MPRS & DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya. -
Kembalinya Irian Barat sebagai wilayah Indonesia
Sebab:
Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) menunjukan semuanya memilih dan menentukan, bahwa Irian Barat tetap berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Akibat:
PBB dalam sidang Majelis Umumnya tanggal telah mengeluarkan resolusi PBB Nomor 2504 yang menegaskan pengakuan PBB atas kedaulatan NKRI, termasuk Irian Barat di dalamnya. -
Pengangkatan Letjen Soeharto sebagai Presiden
Sebab:
Diawali dengan keluarnya Supersemar pada 1966. Letjen Soeharto sebagai pemegang mandat untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Dengan diterimanya Supersemar oleh Letjen Soeharto, ia memegang kekuasaan penuh untuk segala keputusan atas Ri. Akibat:
Letjen Soeharto berhasil membubarkan PKI dan menyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia. Keadaan Indonesia memulih dan kewibawaan pemerintah kembali. Pada tanggal 12 Maret 1967 Letjen Soeharto diangkat sebagai Presiden RI. -
Period: to
Krisis Moneter
Sebab:
Terjadi inflasi yang mencapai 70% dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sangat tinggi dari Rp2.500 meningkat hingga Rp17.000 per USD, sehingga perekonomian Indonesia mengalami krisis. Akibat:
Banyak perusahaan yang terpaksa menghentikan karyawannya dengan alasan tidak dapat membayar upah. Pemerintah kesulitan menutup APBN. Harga barang naik cukup tinggi. Mahasiswa melakukan demonstrasi. Terjadi kerusuhan dan penjarahan di kota-kota besar Indonesia. -
Pengunduran diri Presiden Soeharto
Sebab:
Setelah beberapa demonstrasi, kerusuhan, tekanan politik dan militer, serta berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR RI, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Akibat:
Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof H BJ Habibie akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden Mandataris MPR 1998-2003. -
Pengangkatan BJ Habibie sebagai Presiden ke-3 Indonesia
Sebab:
Menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 demi menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Akibat:
BJ Habibie diangkat sebagai Presiden RI ke-3 melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden -
Pelepasan Timor Timur dari wilayah NKRI
Sebab:
Menyelesaikan masalah rakyat Timor Timur yang kecewa terhadap krisis multidimensi di masa Orde Baru. Akibat:
Timor Timur secara resmi merdeka menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002 pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie melalui proses jajak pendapat yang panjang.