Perlawanan rakyat melawan portugis dan spanyol

  • Period: 1511 to 1512

    Kedatangan bangsa Portugis di Indonesia

    Orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Indonesia, tepatnya di Maluku adalah bangsa Portugis, yang dipimpin oleh Afonso de Albuquerque pada tahun 1511. Mereka kemudian tiba di daerah penghasil rempah-rempah itu pada tahun 1512.
  • Period: Aug 10, 1519 to 1521

    Kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia

    Ferdinan Magelhaens sebagai orang Spanyol pertama yang sampai di Indonesia, beliau berangkat dari Spanyol pada10 Agustus 1519 bersama 165 awak kapal. Dipimpin oleh Kapten Juan Sebastian de Cano, mereka sampai di Filipina namun kemudian mereka memperluas penjelajahan hingga ke Tidore atau Maluku pada tahun 1521.
  • 1520

    Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis

    Faktor yang melatar belakangi terjadinya perlawanan rakyat aceh adalah: Adanya ambisi Portugis yang ingin memonopoli perdagangan di wilayah Aceh,adanya penangkapan kapal aceh oleh portugi, portugis melarang orang-orang untuk berdagang.
    Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis dilakukan sejak awal abad ke-16, Sejak kedatangannya di Malaka, Portugis dianggap sebagai saingan Aceh dalam bidang politik, ekonomi, dan penyebaran agama.
  • 1537

    Awal perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis

    Awal perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
    Pada 1537, Aceh untuk pertama kalinya mengirim ekspedisi ke Malaka untuk melakukan serangan militer terhadap Portugis. Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis kala itu dipimpin langsung oleh Sultan Alauddin, yang didukung oleh sekitar 3.000 tentara Meski cara rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis masih menemui kegagalan, tetapi Sultan belum menyerah.
  • 1565

    Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis

    Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis
    Awalnya hubungan Portugis dan rakyat Maluku berawal baik, tetapi semakin lama Portugis ingin menguasai Maluku untuk menguasai rempah-rempah. Perlawanan rakyat Maluku dilakukan oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun. Saat perundingan terjadi,Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh oleh Portugis. Akhirnya, perjuangan dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah, di mana semangat rakyat Maluku semakin berkobar mengetahui Portugis tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan.
  • 1568

    Serangan Aceh yang gagal

    Pada 1568, pasukan Kesultanan Aceh Darussalam menyerang Portugis di Malaka. Namun, serangan ini gagal akibat kekutan militer Portugis lebih tangguh. Setahun kemudian, Portugis menyerang Aceh namun dapat digagalkan pasukan Aceh. Kesultanan Aceh Darussalam beserta rakyatnya terus melakukan perlawanan kepada Portugis yang memonopoli perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka.
  • Serangan militer Aceh mulai berhenti

    Serangan militer Aceh baru berhenti pada 1629, di mana armada lautnya mederita kekalahan besar di pelabuhan Malaka Portugis. Kebesaran kesultanan Aceh tidak hanya terletak pada kekuatan militernya, tetapi juga kemampuan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan dunia Asia Barat, terutama Turki.
  • Mundurnya Spanyol

    Dimulai di Tomoho, rakyat Minahasa mulai mengangkat senjata mereka untuk melawan pasukan spanyol. Spanyol semakin terdesak setelah pimpinan Minahasa meminta bantuan kepada Belanda. Pada akhirnya Spanyol harus mundur hingga ke Benteng Manado, akibat kuatnya perlawanan minahasa dan Belanda. Spanyol pada akhirnya berhasil dikalahkan dan keluar dari minahasa.
  • Awal peperangan rakyat Minahasa dengan Spanyol

    Awal peperangan rakyat Minahasa dengan Spanyol
    Beberapa pasukan spanyol yang mulai memukuli dan melukai pimpinan rakyat Minahasa yang berada di Tomohon. Tindakan itu membuat rakyat minahasa marah dan merasa tidak dihormati.