-
Perundingan awal Indonesia dengan Belanda
Pada kesempatan kali ini, Dr. H. J van Mook menyampaikan pernyataan politik pemerintahan Belanda yang isinya sama saja dengan Pidato Ratu Belanda pada tanggal 7 Desember 1942, yang isinya adalah Indonesia akan dijadika negara commonwealth dan masalah dalam negri akan diurus oleh Indonesia sendiri, dan masalah luar negri akan diurus oleh Belanda. Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa Belanda kurang setuju atas kemerdekaan Indonesia karena sebagian urusan negara Indonesia masih diurus Belanda -
Period: to
Perjuangan Indonesia Melalui Diplomasi
-
Pemerintah RI menyampaikan usul balasan atas perundingan awal Indonesia Belanda
Isi usul balasan dari Indonesia adalah:
1. Republik Indnesia harus diakui sebagai negara berdaulat penuh atas wilayah bekas Hindia-Belanda.
2. Federasi Indonesia-Belanda akan dilaksanakan dalam masa tertentu.
3. Tentara Belanda segera ditarik dari Indonesia.
4. Selama perundingan berlangsung, aksi militer harus dihentikan. -
Perundingan Resmi Pertama antara Indonesia Belanda (Kerajaan Belanda di Hooge veluwe)
Dalam perundingan kali ini Delegasi Indonesia terdiri dari 3 orang, yaitu Mr, Soewandi, dr. Soedarsono, dan Mr. Abdoel Karim Pringgodigdo. Sementara delegasi Belanda terdiri dari 6 orang yaitu Dr. van Mook, prof. van Arberck, Dr. van Royen, Prof. Logemann, Sultan Hamiday, dan Soejo Santoso. Dalam perundingan kali ini Isinya adalah Indonesia meminta Belanda mengakui wilayah kekuasaan Indonesia adalah Jawa, Madura, dan Sumatra. Tapi Belanda menolak dan akhirnya perundingan pun gagal -
Perundingan Linggarjati
Negara hdir dalam perundingan kali ini bukan hanya Indonesia dan Belanda melainkan negara Inggris juga ikut sebagai penengah perundingan, Ketua yang mewakili Indonesia adalah Sutan Syahrir, ketua yang mewakili Belanda adalah Schermerhorn, ketua yang mewakili Inggris adalah Lord Killearn. Hasil dari perundingan ini adalah Belanda mengakui wilayah Indonesia adalah Sumatra, Jawa, dan Madura. Tetapi Belanda tidak setuju dan terjadi agresi militer I -
Agresi Militer Belanda I
Agresi militer Belanda I dimulai saat van Mook mengumumkan bahwa Belanda tidak mau lagi mengadakan perundingan dengan Indonesia lagi, Pada jam 23.00 pasukan Belanda menyerang kantor-kantor dan gedung-gedung instansi yang dikuasai Republik. Besoknya Belanda menyerang Jawa Barat, dan Sumatra. Maksud Belanda sebetulnya adalah menguasai wilayah yang ada diperundingan Linggarjati. -
PBB meminta Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak
Dewan keamanan PBB meminta kedua belah pihak untuk menghentikan tembak-menembak, pada tanggal 4 agustus 1947 Indonesia dan Belanda mengumumkan gencatan senjata dan secara resmi berakhirlah agresi militer belanda I -
Perundingan Renville
Perundingan Renville diselenggarakan oleh PBB untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara Indonesia dan Belanda dengan akhir yang damai, dan dipilihlah 3 negara yang menjadi penengahnya yaitu Australia, Belgia, dan Amerika Serikat yang biasa dipanggil KTN (komisi tiga negara), orang yang mewakili tiga negara tersebut adalah Richard Kirby, Paul van Zeeland, Frank Graham. Sedangkan dari Indonesia dan Belanda adalah Amir Syarifuddin dan R. Abdulkadir. -
Amir Syarifuddin turun jabatan
Karena hasil dari perundingan Renville dianggap gagal untuk Indonesia, karena wilayah NKRI menjadi lebih sempit. Para elit politik nasional menurunkan Amir Syariffudin dari jabatan perdana mentri, dan Amir Syarifuddin digantikan oleh Moh. Hatta. -
Pidato Beel
Pidato kali ini mengatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perundingan Renville dengan alasan Indonesia telah melanggar perjanjian yang ada diperundingan Renville. Besoknya Belanda mengadakan agresi militer Belanda II dan menyerbu kota yogyakarta, dan para tokoh Indonesia seperti Soekarno telah ditahan oleh Belanda. -
Serangan umum satu maret
Serangan umum satu maret ini terjadi karena ada munculnys propaganda dari Belanda bahwa pasukan TNI sudah hancur, dan untuk menunjukan bahwa TNI masih ada jadi TNI menyerang Yogyakarta yang dikuasai oleh Belanda yang dipimpin oleh Letkol Soeharto, dan pasukan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam dan Belanda melakukan serangan balasan -
Perundingan Roem-Royen
Perundingan kali ini juga masih berkaitan dengan PBB, kali ini PBB membentuk United Nations Commision for Indonesia (UNCI) atau komisi untuk Indonesia. UNCI diketuai oleh Merle Cochran dari Amerika Serikat. Indonesia diwakili oleh Mohammad Roem dan Beanda diwakili oleh Dr. van Royem. -
Perudingan KMB
Perundingan KMB diselenggarakna di Den Haag ini adalah konferensi terakhir antara Indonesia dan Belanda, Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, BFO diketuai oleh Sultan Hamid II, Belanda diketuai oleh JH van maarseveen, dan UNCI diketuai oleh Merle Cochran. Akhirnya perundingan KMB memiliki keputusan yang menguntungkan bagi Indonesia dan akhirnya hasil-hasil KMB diajukan kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk diratifikasi.