11003b0c22b8f2fd491c3f1133601205 (2)

Perlawanan rakyat terhadap Portugis dan Spanyol

  • 1511

    Latar Belakang Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis

    Latar Belakang Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis
    Setelah menguasai Malaka pada 1511, wilayah lainnya juga menjadi incaran hingga memicu perlawanan rakyat Indonesia terhadap Portugis. Latar belakang terjadinya perlawanan orang Indonesia kepada Portugis adalah adanya usaha untuk memonopoli perdagangan dan penaklukan wilayah untuk memperluas daerah kekuasaan.
  • 1513

    Perlawanan Demak Terhadap Portugis

    Perlawanan Demak Terhadap Portugis
    Dipimpin oleh Pati Unus dan Fatahillah. Namun, perlawanan Pati Unus belum berhasil menggempur kedudukan Portugis di Malaka. Setelah sempat gagal, perjuangan Demak akhirnya membawa hasil yang baik. Pada 1527, pasukan gabungan Demak, Cirebon, dan Banten diberangkatkan untuk membendung pengaruh Portugis yang akan merambah Sunda Kelapa. Akhirnya, pada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahilllah, yang kemudian mengubah namanya menjadi Jayakarta.
  • 1520

    Perlawanan Rakyat Hitu (Maluku) Terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Hitu (Maluku) Terhadap Portugis
    Masyarakat Hitu menjadi yang pertama melakukan peperangan menghadapi Portugis pada 1520-1525. Setelah menderita kekalahan, 8 tahun berikutnya, Portugis mencoba memengaruhi Hatiwe di Hitu bagian selatan, untuk menyerang Hitu.Namun, sebelum rencana itu terlaksana, pasukan Hitu bersama pasukan bantuan dari Jepara menyerang Hatiwe terlebih dulu. Dalam pertempuran ini, pihak Portugis kembali menderita kekalahan di mana pasukannya banyak yang tewas dan senjatanya dirampas oleh pejuang Hitu.
  • 1565

    Perlawanan Rakyat Ternate Terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Ternate Terhadap Portugis
    "Dipimpin oleh Sultan Khairun pada 1565.Sultan Khairun menggempur benteng-benteng Portugis hingga membuat kedudukannya terdesak. Menghadapi situasi itu, Portugis sempat menangkap dan mengasingkan Sultan Khairun di sebuah benteng, sebelum akhirnya dilepaskan karena terjadi kekacauan yang meluas. Namun, tokoh perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis itu kembali dikhianati. Pada 1570, Sultan Khairun ditipu dan dengan diam-diam dibunuh di Benteng Sao Paolo ketika diajak berunding oleh Portugis."
  • 1577

    Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
    Perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis mencapai puncaknya pada masa putra Sultan Khairun ini. Sultan Baabullah segera mengepung Benteng Sao Paolo dan mengirimkan armadanya ke Ambon untuk memburu Portugis. Strategi yang dilakukan oleh Sultan Baabullah ini efektif untuk membuat bangsa Portugis menyerah dan angkat kaki dari Ternate. Namun, Portugis masih dapat memusatkan kekuatan dan kekuasaannya di Ambon untuk sementara waktu.
  • 1580

    Perlawanan Rakyat Ternate Terhadap Spanyol

    Perlawanan Rakyat Ternate Terhadap Spanyol
    Raja Filip II dari Spanyol berhasil merebut takhta Portugis dan memerintah dua kerajaan sekaligus. Portugis yang berunifikasi dengan Spanyol pun membentuk basis militer di Tidore dan mengerahkan pasukan yang berkekuatan sekitar 3.000 tentara. Alhasil, Sultan Said dari Ternate terpaksa melarikan diri . Tetapi, Sultan Said berhasil dibujuk untuk kembali ke Ternate dan menandatangani sebuah perjanjian dengan Spanyol.
  • Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
    Portugis akhirnya meninggalkan Maluku. Peristiwa itu menandai akhir perlawanan Maluku terhadap Portugis. Akibat perlawanan Maluku terhadap Portugis, mereka akhirnya menetap di Pulau Timor hingga 1975. Selain itu, dampak perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis adalah terbukanya jalan bagi bangsa Eropa lainnya untuk menanamkan kekuasaannya, salah satunya bangsa Belanda.
  • Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis

    Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis
    Ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, kerajaan ini kembali membombardir Malaka. Meski sempat unggul di awal peperangan, untuk kesekian kalinya Aceh harus mengakui kekalahannya dan Portugis masih mampu bertahan di Malaka. Meski terus mengalami kegagalan, tidak dianggap sebagai akhir perlawanan Aceh terhadap Portugis Perlawanan Aceh terhadap Portugis di Malaka berlangsung selama kurang lebih satu abad.
  • Perlawanan Rakyat Minahasa Terhadap Spanyol

    Perlawanan Rakyat Minahasa Terhadap Spanyol
    Perang ini disebabkan oleh ketidaksenangan rakyat Minahasa dengan usaha monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Spanyol. Rakyat Minahasa menganggap perbuatan itu sudah keterlaluan dan menurunkan martabat dan harga diri pemimpin yang dihormati oleh seluruh rakyat. Perlawanan dimulai di Tomohon. Pemimpin Minahasa kemudian meminta bantuan Belanda untuk mengusir Spanyol. Kondisi demikian membuat pasukan Spanyol semakin terdesak. Pada akhirnya, Spanyol berhasil dikalahkan dan keluar dari Minahasa.