Perlawanan rakyat terhadap VOC

  • Latar belakang perlawanan terhadap VOC

    Latar belakang perlawanan terhadap VOC
    Kerajaan Belanda membentuk organisasi VOC (Persekutuan Dagang Hindia Timur). Pada mulanya VOC hanya mengurusi perdagangan Belanda di wilayah Hindia Timur. Dalam Perkembangannya, VOC bertindak layaknya sebuah negara. VOC menerapkan praktik monopoli perdagangan sehingga berhasil mengendalikan aktivitas perdagangan di wilayah Kepulauan Indonesia. Tindakan tersebut mendorong munculnya perlawanan rakyat di berbagai wilayah Kepulauan Indonesia.
  • Perlawanan Rakyat Mataram

    Perlawanan Rakyat Mataram
    Sultan Agung adalah raja ketiga Mataram yang berkuasa untuk periode 1613-1645. Konflik pertama antara Mataram dan VOC pada 8 November 1618. Sultan Agung menyerang VOC sebanyak dua kali. Serangan pertama Sultan Agung terhadap VOC pada 22 Agustus 1628 , yang dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa. Serangan Kedua terjadi pada 1629, yang dipimpin oleh Kiai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A Purabaya. Lalu Sultan Agung wafat pada 1645, Mataram pun jatuh ke tangan VOC.
  • Perlawanan Rakyat Maluku

    Perlawanan Rakyat Maluku
    Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC dipimpin oleh Kakiali dan Talukabesi pada 1635-1646. Meski perlawanan tersebut dapat dipadamkan oleh VOC dengan cepat, hal itu tetap menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam dijajah. Kemudian pada 1650, Saidi mempimpin perlawanan rakyat Maluku. Perlawanan terhadap VOC juga terjadi di Tidore, dengan dipimpin oleh Sultan Nuku.
  • Perlawanan Rakyat Banten

    Perlawanan Rakyat Banten
    Perlawanan Banten terhadap VOC terjadi sejak awal Belanda menginjakkan kaki di Banten. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada 1656Pada 1680, Sultan Ageng kembali mengumumkan perang setelah terjadi penganiayaan terhadap para pedagang Banten oleh VOC. Belanda mendukung Sultan Haji yang lebih mudah dipengaruhi untuk membantu kepentingan VOC. Pada 1682, Sultan Haji terpaksa menandatangani perjanjian dengan Belanda
  • Perlawanan Rakyat Makassar

    Perlawanan Rakyat Makassar
    Perlawanan rakyat Makasar terhadap VOC dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa. Saat terjadi perselisihan antara Arung Palaka dari Kerajaan Bone dengan raja Gowa, VOC langsung memanfaatkan kesempatan itu. VOC berhasil memanfaatkan Arung Palaka untuk menyerang Gowa pada 1666. Pada akhirnya, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa dipaksa untuk menandatangani perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.
  • Perlawanan Rakyat Riau

    Perlawanan Rakyat Riau
    Perlawanan rakyat Riau terhadap kekuasaan Bangsa Barat adalah perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Riau untuk menyerang VOC . Hal ini dikarenakan VOC mulai menanamkan devide et empera di Riau. Perang antara VOC dan Siak kembali berlanjut pada tahun 1751 yang dipimpin oleh Muhammad Abdul Jalil. Pasukan Siak menyerang pulau Guntung dengan diperkuat kapal perang ‘’Harimau Buas’’ pada tahun 1752-1753.